Rabu, 29 April 2015

My Interpretation About:

"Bandung The City of Pigs"



Bandung yang kita kenal dengan Kota Kembang, Paris van Java dan masih ada sebutan lainnya yang terdengar membanggakan. Namun tiba-tiba telinga dan mata kita seakan dibuat gatal oleh judul di atas. Bagaimana tidak, kota kami disejajarkan dengan 'babi'. "Bandung, kota tempat orang berpikir bahwa daging babi dianggap terlalu kotor untuk dimakan, tetapi orang-orangnya hidup dalam lingkungan yang lebih kotor dari babi.". Begitu sepenggal kalimat pembuka tulisan yang dibuat oleh warga Bulgaria di blognya, yang kini tinggal di Bandung, bernama Inna Savova.

Menilik apa isi tulisan Savova yang membuat dirinya hingga menjuluki kota kami, kota babi. Ia mengeluhkan betapa Bandung dipenuhi oleh sampah, sementara warganya tidak peduli dan tetap merasa nyaman hidup di lingkungan kotor itu. Ada banyak tempat sampah berbahan logam yang disediakan, berwarna hijau untuk organik, dan putih untuk anorganik. Namun, bukannya justru memakainya, warga golongan pertama justru merusak dan menjual logam bahan tempat sampah itu. Warga lain yang disebutnya "pasifis" memilih untuk membuang sampah sembarangan di lokasi yang berdekatan dengan tempat sampah atau di jalan dan di sekitar rumah.

Benar keluhan Savova, semuanya memang terpampang nyata. Di bagian mana saja kota Bandung, selalu ada sampah yang tersangkut di ekor mata. Saya pun salah satu warga Bandung pribadi berpendapat, Bandung tak hanya dipenuhi sampah tapi juga dipenuhi warga tidak bertanggung jawab yang membuang sampah sembarangan, sumber utama dari mana sampah-sampah itu berasal. Dari semua keluhan tajam Savova, akhirnya saya mengerti apa maksud dan pesan ia sebenarnya. "Tujuan saya adalah membuat orang merasa malu, bahwa saya, dengan kantong dan sepasang sarung tangan, bisa membersihkan sampah dalam 1jam.". Malu yang dimaksudkan Savova, adalah untuk mendorong warga kota Bandung melakukan perubahan pola hidup mereka dalam membuang sampah. Seperti komentar bapak walikota kita Ridwan Kamil, "Blog orang itu kan dia intinya menyindir pola hidup. Katanya benci sampah, tapi buang sampah sembarangan. Introspeksi saja. Coba perhatikan, kalau habis ada acara apa, di kita mah pasti banyak sampah makanan.", (detiknews 5/2/2014).

Sedikit dari kenegatifan tulisan yang dibuat oleh Inna Savova, kritik yang disampaikan mungkin bahasanya terlalu tajam, terutama pada bagian judulnya. Meski saya setuju dengan kritikan tersebut, tapi penggunaan kata 'babi' terdengar sangat tidak mengenakkan. Apalagi sebagian orang menjadi sensitif dengan kata ini dan memunculkan respon yang kurang baik pula.

Di balik sisi negatif, ada pula sisi positifnya. Bagi warga kota Bandung, tulisan ini menjadi teguran kepada kita untuk segera melakukan perubahan. Mengganti pola hidup kita yang salah, untuk membuang sampah sembarangan. Bagi pemerintah, hal ini menjadi tantangan untuk lebih banyak bergerak dalam menghadapi masalah sampah di kota Bandung ini. Dan pergerakkan pemerintah cukup terlihat seperti terus ditambahnya tempat sampah di pinggir-pinggir jalan dan armada pengangkut sampah baru yang menggunakan motor. Dan bagi kota Bandung tercinta, meski dari judulnya terkesan menjatuhkan nama kota Bandung, tapi tulisan dari Inna Savova bertujuan untuk memajukan kota Bandung dalam hal kebersihan. Hal tersebut akan segera terwujud jika warga dan pemerintah dapat saling bekerja sama lebih keras. Terutama kerja sama para warga kota Bandung sendiri.

Dari tulisan Savova, betapa sedih, malu, juga kesal atas keadaan kota Bandung yang tergambar sebegitu kotornya karena ulah warganya sendiri. Namun hal ini menjadi peringatan untuk kita semua demi memperbaiki keadaan kota Bandung. Berhenti menyalahkan dan mari mulailah berubah dari pribadi masing-masing untuk disiplin serta bijak dalam membuang sampah. Semoga kota Bandung dapat mengembalikan nama baiknya sebagai kota Kembang yang nyaman, bukannya kota 'babi' seperti yang disebutkan Savova. Keep Bandung beautiful!



- Muthi Yuniara S -

Rabu, 22 April 2015

Example of Descriptive Essay

Mirror


Now, mirrors serve for many things in daily life. Mirrors are usually identical with a tool for making up. But in fact, mirrors are much used for anything else. It helps us see the reflection of everything that has not seen directly by our eyes. We can find them anywhere with various shapes and types. So, mirrors do not only serve to ensure our appearance but also many things.

Mirrors are much used for anything beside a tool for making up. Generally, most users of mirrors are womens for beauty and charm. Related to beauty, mirrors are also used for beautify interior of houses nowadays. On the other hand, for the drivers it  becomes an important safety component in the vehicle. As well as a security tool in certain places such as the minimarket. Thus, more than just for a tool making up, they are so useful.

Mirrors help us see the reflection of everything that has not seen directly by our eyes. Ranging from a few parts of our body that is not visible by our own such as face and back. Even we can see entire of our body if you have a large mirror. Together with all objects that are behind and maybe watching us. In addition, the mirror can also reflect the light becomes brighter and a room looks wider. So then, we can see all that can not be seen directly reflected in the mirror.

We can find mirrors anywhere with various shapes and types. Based on the shape, they are very diverse from symmetrical to asymmetrical. Whereas based on the type divided with three types namely, flat mirror, convex mirror, and concave mirror. First, flat mirror reflects objects upright, as large with the real object. Second, convex mirror reflects object becomes smaller than the real object usually used for the rearview mirror car. And third, concave mirror reflects object becomes larger than the real object for examples as a reflector the car lights and projector. 

Mirrors have many shapes and types that we can find anywhere. What mirrors reflecting are more than someone appearance or beauty. But also, all objects that we can not see directly. Giving more function as a means of safety and security. With various shapes and types, they are found everywhere. As well as things that usually we use for daily activity. So, no more assumption that mirrors are only a tool for making up.


- Muthi Yuniara S -